Senin, 13 Februari 2017
Kehebatan Jari 18+
Saat berurusan dengan persoalan mengenai seks, pikiran pria kerap dihantui oleh dua hal umum ini: ukuran penis dan kemampuan untuk “bertahan lama”. Tanpa sadar, hal itu membuat kita berjuang mati-matian agar termasuk dalam jajaran pria dengan ukuran penis wowdan mampu bercinta hingga berjam-jam – bahkan kehilangan akal dengan menggunakan beragam obat kuat yang justru akan membuat jantung ambruk. Faktanya, dua hal itu bukanlah satu-satunya cara untuk membuat si Dia mencapai orgasme.
Michael Castleman M.A, penulis buku Great Sex: The Man’s Guide to Whole-Body Sensuality, menyatakan bahwa hanya 25% wanita yang selalu mencapai orgasme melalui penetrasi penis, 50% kadang-kadang, 20% jarang, dan 5% tidak pernah. Itu berarti penetrasi bukanlah jalan satu-satunya untuk membuat wanita pasangan Anda mencapai klimaks.
Vagina itu unik
Menurut Betty Dodson, Ph.D, ahli dan konsultan seks dari New York, Amerika, kepuasan wanita bisa didapatkan dari beragam cara. “Tubuh wanita mempunyai banyak titik erotis yang bisa menimbulkan rangsangan, seperti tengkuk, payudara, ketiak, bahkan telapak kaki. Di antara semua itu, vagina adalah bagian yang paling umum dirangsang,” terangnya.
Betty Dodson juga menjelaskan bahwa masing-masing wanita mempunyai vagina yang berbeda, entah dari bentuknya maupun titik erotisnya. “Mungkin satu wanita bakal sangat terangsang saat disentuh bagian klitorisnya, tapi bagi wanita lain, sentuhan pada bagian bibir luar vagina justru membuatnya lebih bergairah,” tambahnya.
Rangsangan pada vagina tak sebatas dengan penis saat penetrasi, tapi juga dapat dilakukan dengan beragam cara. “Intinya, vagina mendapat rangsangan berupa sentuhan. Itu bisa dilakukan dengan penis, lidah, tangan, atau dengan batuan alat seks – dildo,” jelas Betty.
Dalam rubrik seks Fitness for Men edisi Agustus 2016, pernah dibahas mengenai cara merangsang vagina dengan menggunakan lidah. Sudah mencoba? Pastikan Anda dan pasangan merasa nyaman menggunakan cara itu. Tapi, tidak merasa nyaman, Anda dapat menggunakan cara yang lebih umum, yaitu dengan menggunakan jari tangan.
Dalam laman omgyes.com, teknik rangsangan menggunakan tangan merupakan salah satu yang biasa dilakukan untuk merangsang vagina. Dari penelitian yang diperoleh dari 2000 partisipan wanita, metode ini terbukti efektif membuat wanita mencapai orgasme.
Keunggulan teknik menggunakan tangan daripada teknik menggunakan lidah atau alat seks adalah jangkauan yang lebih luas dan memungkinkan gerakan secara konstan. “Salah satu titik erotis di dalam vagina adalah G-Spotyang letaknya sekitar 2 – 5 cm dari mulut vagina. Letaknya yang tersembunyi susah dijangkau. Dengan menggunakan jari yang sedikit ditekuk, titik itu bisa disentuh,” terang Michael dalam bukunya.
Tangan juga mempunyai kekuatan yang cukup untuk memberikan sentuhan secara konstan dan dalam tekanan berbeda-beda. Ada wanita yang suka dirangsang vaginanya secara lembut, tapi ada saatnya dia mau tekanan yang lebih keras dan “kasar” saat dirangsang. Tangan bisa mengakomodasinya.
Latihan, latihan, dan latihan!
Bisakah Anda langsung menyetir tanpa latihan? Tentu tidak bisa. Anda harus latihan menginjak gas, melepas kopling, memprediksi jarak, dan lain sebagainya. Semakin Anda sering berlatih, semakin Anda jago menyetir. Begitu pula dengan merangsang si Dia menggunakan tangan. Semakin sering Anda berlatih, semakin Anda tahu cara untuk membuat si Dia merasa nikmat dan akhirnya orgasme. Sambil Anda berlatih, kami berikan 10 hal penting yang penting diketahui.
1. Bukan asal masuk.
Merangsang vagina dengan menggunakan jari bukan berarti hanya asal memasukkan dan mengeluarkan jari secara cepat dan konstan – seperti layaknya sering Anda lakukan saat intercourse. Menurut studi yang dilakukan dalam omgyes.com, hanya 1 dari 48 wanita yang bisa menikmati gerakan jari yang keluar-masuk secara cepat. Sebaiknya, Anda melakukan beberapa variasi rabaan, seperti gerakan memutar atau menekuk jari, yang memungkinkan semakin banyak permukaan vagina terangsang oleh jari Anda.
2. Beda wanita, beda perlakuan.
Tak hanya soal selera pakaian, wanita pun tak mau disamakan cara merangsangnya. Sebelum Anda mempraktikkan, kenali dahulu “medan” target Anda. Klitoris dan bagian sekitar vagina adalah area yang sensitif, jadi usahakan jangan membuatnya merasa iritasi.
3. Jangan langsung ke sasaran.
Banyak pria yang tak tahan untuk menyentuh vagina sesegera mungkin. Itu kurang tepat karena banyak wanita yang akan merasa tak nyaman saat tangan Anda “mengeksplorasi” vaginanya. Sebelum tangan Anda beranjak ke vagina, sentuh beberapa bagian sensitif lainnya, seperti paha bagian dalam dan bagian atas vagina.
4. Target utama: klitoris.
Dari pendapat 2000 partisipan yang dikumpulkan oleh omgyes.com, ditemukan fakta bahwa 72% wanita menginginkan rangsangan di bagian klitoris untuk mencapai orgasme. Itu berarti Anda bisa menargetkan rabaan Anda dari titik itu. Sebelum memulainya, pastikan klitoris sudah dalam keadaan basah sehingga tidak akan terasa perih saat bersentuhan dengan jari.
5. Mulailah secara halus.
Saat jemari Anda mulai menjelajahi bagian paling sensitif pasangan Anda, mulailah secara perlahan dan halus. Itu berguna untuk “mengenalkan” sentuhan pada kulit si Dia. Sentuhan lembut juga akan membangkitkan saraf-saraf tepi di sekitar area vagina.
6. Jaga tetap basah.
Agar si Dia tak merasa sakit saat jari Anda merangsangnya, usahakan agar vagina selalu dalam keadaan basah. Semakin terangsang, semakin vagina terlubrikasi secara sempurna. Jika tidak, Anda bisa menggunakan air liur atau ludah sebagai pelumas.
7. Perhatikan reaksinya.
Aksi menimbulkan reaksi. Rangsangan yang Anda berikan ke pasangan pasti akan menimbulkan reaksi. Anda perlu memperhatikan reaksi tersebut. Jika perlu, biarkan si Dia mengarahkan tangan Anda pada bagian tubuhnya yang ingin dirangsang. Itu akan membuatnya makin nyaman dan cepat mencapai orgasme.
8. Lakukan dengan santai.
Salah satu alasan utama wanita memalsukan orgasmenya adalah dia merasa terburu-buru untuk segera menyelesaikan permainan. Agar dia lebih merasa santai dan nyaman, buatlah suasana serileks mungkin. Itu bisa ditunjukkan dalam permainan jari Anda yang santai dan tenang. Ada kalanya dia menolak tangan Anda berada di titik tertentu. Ikuti saja. Setelahnya, kembali rangsang di titik itu. Jangan memaksa.